Selasa, 14 Juni 2011

hymne tapak suci

logo.gif
Hymne TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH


Perguruan Tapak Suci tumpuan generasi
Ciptakan insan terpercaya
Berfungsi sebagai da'i dengan olahraga serta beladiri

Majulah, majulah
Tapak Suci Jaya

Perguruan Tapak Suci penarik generasi
Cintai seni beladiri budaya bangsa kita
Dasar landasannya bisa dijalankan

Iman dan akhlaqnya
Memancar di dada

mars tapak suci PUTERA MUHAMMADIYAH

Mars TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
Cipt . A. Mukhlas, MA
D = 1 4/4 Bersemangat

Baju serta claana merah tampaknya gagah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan Iman serta Akhlak
Tapak Suci menjadi kuat


Mengabdi kepada Allah Bangsa dan Negara
Membela keadilan merata
Cinta damai dan kasih sayang
Utamakan persaudaraan

Reff :
Bina olahraga sebagai sarana
Temu krida antar pemuda
Walaupun berbeda namun satu jua
Dibawah panji Islam mulia
2x

Setia serta paatuh menjalankan ibadah
Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Dengan ikhlas serta percaya
Kepada diri sendiri

Bersama tapak suci kubawa dan amalkan
Islam agama allah nan suci
Dengan iman nyinar di dada
Kusebarkan islam didunia

Reff 2 :
Siapkan fisikmu siapkan mentalmu
Bukalah dalam rohanimu
Panjatkan doamu Allah ya Tuhanku
Berikan kekuatan padaku
2x

arti lambang tapak suci

ARTI LAMBANG
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

logo.gif

Bentuk bulat : Bertekad Bulat
Berdasar biru : Keagungan
Bertepi hitam : Kekal dan abadi melambangkan sifat ALLAH SWT
Bungan Mawar : Keharuman
Warna Merah : Keberanian
Daun Kelopak hijau : Kesempurnaan
Bunga Melati Putih : Kesucian
Jumlah Sebelas : Rukun Islam dan rukun Iman
Tangan Kanan Putih : Keutamaan
Terbuka : Kejujuran
Berjari Rapat : Keeratan
Ibu jari tertekuk : Kerendahan Hati
Sinar Matahari Kuning : Putera Muhammadiyah

Keseluruhan lambang tersimpul dengan nama
"TAPAK SUCI",
yang mengandung arti:

Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH Subhanahuwata’ala, kekal dan abadi.
Dengan keberanian menyerbakkan keharuman dengan sempurna.
Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman.
Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati.

sejarah pencak silat IPSI serta arti lambangnya

Pencak Silat

Pencak silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunai, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan negara-negara yang berbatasan dengan etnis melayu. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa pencak silat pertama kali di temukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya abad ke VII walaupun dalam bentuk masih kasar. Seni beladiri melayu ini kemudian menyebar keseluruh wilayah Sriwijaya, Semenanjung Malaka dan pulau Jawa.

Namun keberadaan pencak silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI, dikatakan bahwa
Datuk Suri Diraja dari kerajaan Pahariyangan di kakibukit gunung Merapi telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainya. Silat Minangkabau ini lalu menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaanya pada jaman kerajaan Majapahit abad XVI. Majapahit memanfaatkan ilmu pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Majapahit hampir menguasai seluruh nusantara kecuali kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak bisa dikuasai penuh.

Tentara kerajaan Priyangan terkenal hebat dengan pencak silatnya. Karena wilayahnya terisolir dan terbatasnya pengaruh dari Majapahit, seni pencak silat kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh sedikitpun dari silat Minangkabau. Pencak silat kerajaan Priyangan yang paling terkenal adalah Cimande.

Para ahli sejarah dan kalangan pendekar sepakat bahwa berbagai aliran pencak silat yang berkembang dewasa ini berasal dari dua gaya yaitu yang berassal dari Sumatera Barat dan Jawa Barat seperti yang diuraikan diatas. Selain itu pencak silat berkembang dari dua akar yaitu :
  1. Akar bangsawan (dikembangkan bangsawan/ kerajaan, bersifat tertutup dan terjaga kemurnianya);
  2. Akar rakyat (dikembangkan oleh pedagang/ ulama/ kelas masyarakat lainya, bersifat terbuka dan beradaptasi).
IPSI mendefinisikan pencak silat sebagai suatu kesatuan dari 4 unsur, yaitu :
  1. Unsur seni ( merupakan wujud budaya dalam kaidah gerakdan irama yang tunduk pada keseimbangan, keselarasan dan keserasian);
  2. Unsur bela diri (memperkuat naluri manusia untuk membela diri terhadap berbagai ancaman dan bahaya dengan teknik dan taktik yang efektif);
  3. Unsur olahraga (mengembangkan kegiatan jasmani untuk mendapatkan kebugaran, ketangkasan maupun prestasi olahraga);
  4. Unsur olahbatin (membentuk sikap dan kepribadian luhur dengan menghayati dan mengamalkan berbagai nilai dan norma adat istiadat yang mengandung makna sopan santun sebagai etika kalangan pendekar).
Selama abad XX pencak silat telah berkembang pesat dan telah menjadi olahraga kompetisi dibawah penguasaan dan peraturan PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa/ The International Pencak Silat Federtion). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat ke beberapa negara didunia dengan tujuan pencak silat menjadi olahraga olimpiade, hanya anggota Persilat yang diakui yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional. Kini beberapa federasi pencaksilat nasional Eropa bersama Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 kejuaraan dunia pencak silat pertama diluar Asia yaitu di Wina, Austria. Pada 2002 pencak silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan pada Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan dunia terakhir adalah di Penang, Malaysia pada bulan Desember 2002. Selain dari Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga,masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama silek/ sikek dan silat di berbagai belahan bumi, diperkirakan ada ratusan aliran/gaya dan ribuan perguruan.

IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
Walaupun di masa penjahan Belanda pencak silat tidak diberi tempat untuk berkembang namun masih banyak pemuda yang mempelajarinya. Jiwa dan semangat kebangkitan nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat dikembangkan sebagai identitas nasional. Melalui panitia persiapan persatuan pencak silat Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 disurakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh mr.Wongsonegoro. Program utama di samping untuk mempersatukan aliran-aliran dan kalangan pencak silat di seluruh Indonesia, IPSI mengajukan program ke pemerintan untuk memasukan pelajaran pencak silat di sekolah-sekolah. Usaha yang dirintis pada periode permulaan kepengurusan ditahun 50an yang kemudian kurang diperhatikan, mulai dirintis dengan diadakanya seminar pencak silat oleh pemerintah tahun1973 di Bogor. Dalam seminar itu di lakukan penetapan istilah bagi seni pembelaan diri bangsa Indonesia dengan nama 'Pencak Silat". Saat itu orang menyebut bela diri ini dengan sebutan berbeda-beda. Pencak berarti gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan digunakan dalam belajar , latihan dan pertunjukan. Silat berarti gerak beladiri yang sempurna, yang bersumber pada kerohnian yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama,menghindarkan diri/ manusia dari beladiri / bencana. Dewasa ini pencak silat mengandung unsur-unsur olahraga, seni, beladiri dan kebatinan. Definisi pencak silat (PB.IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah : "pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitar untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Yang Esa". Adapun makna dari lambang IPSI adalah : 
  • Warna dasar putih berarti suci dalam amal perbuatan;
  • Warna merah berarti berani dalam kebenaran;
  • Warna hijau berarti ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang menuju kemantaban jiwa karena selalu beriman dan bertauhid kepada Allah Yang Esa secara hikmad dan syahdu;
  • Warna kuning berarti bahwa IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa;
  • Bentuk perisai segi lima berarti bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila serta bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati;
  • Sayap garuda berwarna kuning berototkan merah berarti kekuatan bangsa Indonesia yang bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika;
  • Sayap 18 lembar, bulu 5 lembar+4 lembar+8 lembar berarti tanggal berdiri IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar terdiri dari 17+1 berarti IPSI dengan semangat proklamasi bersatu membangun negara;
  • Untaian 5 lingkaran berarti bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan peri kemanusiaan antara berbagai aliran dengan memegang teguh asas kekeluargaan, persaudaraan dan kegotongroyongan;
  • Ikatan pita berwarna merah putih berarti bahwa IPSI merupakan ikatan pemersatu dari berbagai aliran pencak silat, yang menjadi hasil budaya yang kokoh karena dilandasi oleh rasa berbangsa ,berbahasa dan bertanah air Indonesi;
  • Gambar tangan putih didalam dasar hijau menggambarkan bahwa IPSI membantu negara dalam bidang ketahanan nasional melalui pembinaan mental/ fisik agar kader-kader IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehak, kuat dan tegap

sejarah tapak suci

Sejarah Tapak Suci

Di Banjarnegara, Jawa Tengah, Kiyai Haji (K.H.) Syuhada pada tahun 1872 memiliki seorang putera yang diberi nama Ibrahim. Sejak kecil ia menerima ilmu pencak dari ayahnya. Ibrahim tumbuh menjadi Pendekar yang menguasai pencak ragawi dan batin / inti tetapi sekaligus Ulama yang menguasai banyak ilmu, kemudian berganti nama menjadi K.H. Busyro Syuhada.
Pada awalnya K.H.Busyro Syuhada mempunyai 3 murid, yaitu :
  • Achyat ( adik misan ), yang kemudian dikenal dengan K.H. Burhan
  • M.Yasin ( adik kandung ), yang dikenal dengan K.H. Abu Amar Syuhada
  • Soedirman, yang dikemudian hari mencapai pangkat Jenderal dan pendiri Tentara 
Nasional Indonesia, bahkan bergelar Panglima Besar Soedirman.
Pada tahun 1921 di Yogyakarta, bertemulah K.H. Busyro Syuhada dengan kakak beradik Ahmad Dimyati dan Muhammad Wahib. Dalam kesempatan itu mereka adu ilmu pencak antara M. Wahib dan M. Burhan. Kemudian A. Dirnyati dan M. Wahib dengan pengakuan yang tulus  mengangkat K.H. Busyro Syuhada sebagai guru dan mewarisi ilmu pencak dari K.H. Busyro Syuhada yang kemudian menetap di Kauman. Menelusuri jejak gurunya, Ahmad Dimyati mengembara ke barat sedang M. Wahib mengembara ketimur sampai ke Madura untuk menjalani adu kaweruh ( uji ilmu ). Pewaris ilmu banjaran, mewarisi juga sifat-sifat gurunya M. Wahib sebagaimana K.H. Busyro Syuhada, bersifat keras, tidak kenal kompromi, suka adu kaweruh. Untuk itu sangat menonjol nama M. Wahib dari pada  A. Dimyati. Sedang A. Dimyati yang banyak dikatakan ilmunya lebih tangguh dari pada adiknya M. Wahib tetapi karena pendiam dan tertutup maka tidak banyak kejadian-kejadian yang dialami. Sebagaimana M. Burhan yang mempunyai sifat dan pembawaan sama dengan A. Dimyati.
K. H. Busyro Syuhada pernah menjadi guru pencak untuk kalangan bangsawan dan keluarga Kraton Yogyakarta. Salah satu diantara muridnya adalah R.M. Harimurti, seorang pangeran kraton, yang dikemudian hari beberapa muridnya mendirikan perguruan–perguruan pencak silat yang beraliran Harimurti.

Kauman, Seranoman dan Kasegu

Pendekar Besar KH Busyro Syuhada memberi wewenang kepada pendekar binaannya, A. Dimyati dan M. Wahib untuk membuka perguruan dan menerima murid. Perguruan baru yang didirikan pada tahun 1925 itu diberi nama Perguruan "Kauman", yang beraliranBanjaran.
Perguruan Kauman mempunyai peraturan bahwa murid yang telah selesai menjalani pendidkan dan mampu mengembangkan ilmu pencak silat diberikan kuasa untuk menerima murid.
M. Syamsuddin yang menjadi murid kepercayaan Pendekar Besar M..Wahib diangkat sebagai pembantu utama; dan dizinkan menerima murid. Kemudian mendirikan perguruan ”Seranoman".  Perguruan Kauman menetapkan menerima siswa baru, setelah siswa tadi lulus menjadi murid di Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan pendekar muda Moh. Zahid, yang juga lulus menjalani pendidikan di perguruan Kauman. Moh. Zahid yang menjadi murid angkatan ketiga (3) bahkan berhasil pula mengembangkan pencak silat yang berintikan kecepatan; kegesitan, dan ketajaman gerak. Tetapi murid ketiga ini pada tahun 1948, wafat pada usia yang masih sangat muda. Tidak sempat mendirikan perguruan baru tetapi berhasil melahirkan murid, Moh. Barie lrsjad.
Pendekar Besar KH Busyro Syuhada berpulang ke Rahmatullah pada bulan Ramadhan 1942. Pendekar Besar KH Busyro Syuhada bahkan tidak sempat menyaksikan datangnya perwira Jepang, Makino, pada tahun 1943 yang mengadu ilmu beladirinya dengan pencak silat andalannya. Makino mengakui kekurangannya dan menyatakan menjadi murid Perguruan Kauman sekaligus menyatakan masuk Islam kemudian berganti nama menjadi Omar Makino. Pada tahun 1948 Pendekar Besar KH Burhan gugur bersama dengan 20 muridnya dalam pertempuran dengan tentara Belanda di barat kota Yogyakarta. Kehilangan besar pesilatnya menjadikan perguruan Kauman untuk beberapa sa’at berhenti kegiatannya dan tidak menampakkan akan muncul lagi Pendekar. Moh. Barie lrsjad sebagai murid angkatan keenam (6) yang dinyatakan lulus dari tempaan ujian Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati kemudian dalam perkembangan berikutnya mendirikan perguruan "Kasegu"
Kalau perguruan-perguruan sebelumnya diberi nama sesuai dengan tempatnya. Perguruan Kasegu diberikan nama sesuai dengan senjata yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barie Irsjad.

Lahirnya Tapak Suci

Moh. Barie lrsjad akhirnya mengeluarkan gagasan agar semua aliran Banjaran yang sudah berkembang dan terpecah-pecah dalam berbagai perguruan, disatukan kembali ke wadah tunggal.
Pendekar Besar M. Wahib merestui berdirinya satu Perguruan yang menyatukan seluruh perguruan di Kauman. Restu diberikan dengan pengertian Perguruan nanti adalah kelanjutan dari Perguruan Kauman yang didirikan pada tahun 1925 yang berkedudukan di Kauman.
Pendekar M. Wahib mengutus 3 orang muridnya. dan M. Syamsuddin mengirim 2 orang muridnya untuk bergabung. Maka Pendekar M. Barie Irsjad bersama sembilan anak murid menyiapkan segala sesuatunya untuk mendirikan Perguruan.
Dasar-dasar perguruan Kauman yang dirancang oleh Moh. Barie lrsjad, Moh. Rustam Djundab dan Moh. Djakfal Kusuma menentukan nama Tapak Suci. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dikonsep oleh Moh Rustam Djundab. Do’a dan lkrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma. Lambang Perguruan diciptakan oleh Moh. Fahmie Ishom, lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Suja', lambang Regu Inti "Kosegu" diciptakan Adjib Hamzah. Sedang bentuk dan warna pakaian dibuat o!eh Moh. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Maka pada tanggal 31 Juli 1963 lahirlah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suc

senjata perguruan tapak suci

sekarang saya akan memperlihatkan senjata tapak suci pada kalian langsung saja ke TKPPP






Senjata ini namanya SEGU artinya Serba Guna, diciptakan oleh pendiri Tapak suci yaitu Bapak M. Barie Irsyad.


Senjata ini bernama SENAKAR (Senjata Andalan Pendekar), merupakan senjata spesial dan andalan dari pendekar Joko Suseno. Senakar dikembangkan dari senjata Tapak Suci SEGU oleh Joko Suseno sebagai bagian dari ujian pendekar tahun 1995. Sifat senakar adalah agresif. Bentuk serangn dan tangkisan beruntun dan kombinasi/variasi. Teknik senakar antara lain : Tusuk, Tebas, Sodok, Kait, Congkel, Besut, dan Putaran.


Tongkat (Toyak), tongkat panajang adalah sebagai senjata dasar di perguruan Tapak Suci, karena tongkat panjang memadai untuk mendasari hampir semua permainan senjata. Teknik Toyak antara lain : Putaran, Tusukan, Tebasan, Goresan.


Tombak yang khas dari Tapak Suci dengan ukuran panjang +/- 1,2 m.



Rante, diapakai untuk pertarungan jarak jauh dan juga untuk menghadapi beberapa lawan yang bersenjata. Di pertarungan jangka pendek sangat efektif sebagai senjata lunak dan keras. Tingkat kesulitan di Rante cukup tinggi karena membutuhkan koordinasi badan, keluwesan tubuh, timing yang tepat dan keberanian.



Senjata ini bernama Pedang Mawar, salah satu jenis Golok yang diciptakan oleh Pendiri Tapak Suci, Bapak M. Barie Irsyad.



Keris merupakan senjata khas dari pulau jawa, senjata ini tidak umum digunakan dalam perkelahian atau pertempuran. Senjata ini lebih digunakan untuk acara2 terntentu.



Senjata ini bernama KATANA. Pada awal tahun 1960an Katana termasuk senjata yang digunakan dalam Tapak Suci. Salah satu tujuannya adalah mengimbangi beladiri dari jepang yang masuk dengan gencar ke Indonesia. Pendekar Besar M. Barie Irsyad memperoleh ilmu Katana langsung dari perwira jepang Makino pada masa pendudukan jepang di Indonesia.


Senjata ini bernama GOLOK MAWAR, golok khas Tapak Suci yang diciptakan oleh Pendekar Besar M. Barie Irsyad.


Celurit merupakan senjata khas dari masyarakat madura.



Senjata ini bernama CABANG, di Indonesia lebih dikenal dengan istilah TRISULA, siku-siku dan tekpi. Di Jawa pada masa Raja Airlangga yang memerintah di kerjaan Kahuripan di Jawa Timur (1019 - 1042) sudah digunakan senjata dengan nama Trisula (Tri=Tiga Sula=Tajam) yang ketiga bilahnya tajam dan runcing

SENJATA KHAS DAERAH

KUJANG
SENJATA KUJANG MERUPAKAN SENJATA KHAS DAERAH PASUNDAN
sumber: gamesandbeladiri-rizki.blogspot.com